Laman

Jumat, 19 Desember 2014

Malang: Tempat-Tempat Menarik di Kota Malang

Malang, akhirnya saya menyinggahi kota ini. Entah bagaimana, kota ini masuk dalam list to visit saya sejak dulu. Namanya melekat di kepala saya, dan akhirnya  tangan takdir seolah 'mendamparkan' saya di kota ini.

Malang kota kecil yang nyaman, itulah bayangan saya tentang Malang sebelumnya. Dan anggapan itu tak sepenuhnya salah ketika akhirnya saya tiba di kota ini. Di kelilingi oleh pegunungan, menjadikan Malang kota yang cukup sejuk. Ada Gunung Kawi, Gunung Butak, Gunung Kelud, Gunung Welirang dan Arjuna di sebelah utara, dan tentu saja Gunung Bromo -Semeru yang terkenal itu. Pada bulan-bulan musim penghujan, udara Malang memang sangat sejuk, bisa cukup dingin malah, tapi kalau musim kemarau sih sama panasnya dengan kota-kota lain.

Memasuki kota, kesan pertama saya adalah kota ini bersih dan asri. Hijau pepopohonan menaungi jalan-jalan utama dan tidak hanya itu, karena trotoarnya juga cukup lebar dan bersih, sehingga cukup ramah terhadap pejalan kaki, meski di banyak bagian kadang tak rata. Tidak semua memang, tapi beberapa sudut cukup teduh, sehingga jalan kaki cukup menyenangkan di kota ini.
Suasana sekitar Alun-Alun yang hijau

Menurut saya, suasana kota ini mirip dengan Jogja, karena ada banyak universitas besar di sini. Selain Universitas Brawijaya, ada Universitas Negeri Malang, Universitas Muhamadiyah Malang, Universitas Islam Negeri Malang, Universitas Islam Malang, Institut Teknologi Malang... Menjadikan kota ini dipenuhi dengan orang-orang muda, sebagian besar pendatang dari berbagai penjuru tanah air. Kafe-kafe yang terkesan cozy sebagai tempat nongkrong tersebar di seluruh sudut kota. Dan karena konsumennya adalah mahasiswa, tidak usah terlalu risau soal harga. Harga-harga makanan di kota ini relatif murah-murah, meski tentu saja, ada saja yang harganya mahal.

Bedanya dengan Jogja, mungkin aura "nyeni" nya yang memang tak kentara di kota ini.  Berbagai pertunjukan seni gratisan atau setidaknya murah seperti di Jogja, cukup sulit dijumpai. Ada sih pada event-event tertentu seperti acara ulang tahun Kota, sementara untuk hari-hari biasa paling musik-musik modern lah. Mungkin juga, karena seperti kebanyakan daerah di Jawa Timur, nuansa Islami (NU) nya cukup kental. Masjid atau musholla bertebaran dan cukup rutin mengadakan pengajian yang mungkin bagi yang tak terbiasa, akan sedikit menggangu karena disiarkan keras-keras melalui pengeras suara.

*Tempat-tempat Menarik


- Bangunan-Bangunan Tua

Malang sendiri merupakan 'kota tua' maksudnya sudah ada sejak jaman pra kemerdekaan, bahkan lebih lama dari itu karena beberapa situs peninggalan sejarah zaman kerajaan ditemukan di beberapa lokasi di sekitar Malang. Tak heran jika kemudian nama salah seorang raja jaman itu dijadikan nama universitas paling besar di kota ini, Universitas Brawijaya.

Sementara untuk jaman penjajahan, tentu saja kota ini adalah kota yang nyaman untuk tinggal orang-orang Belanda. Jejaknya bisa dilihat dari berbagai bangunan tua yang tersebar di berbagai sudut kota Malang. Meski beberapa tentu saja, seperti kebanyakan tempat di negeri ini, sudah dirombak. Namun beberapa masih terpelihara dengan baik terutama bangunan-bangunan yang digunakan sebagai pusat pemerintahan.

Bangunan-bangunan tua tersebut antara lain:
- Stasiun Kota Malang. Stasiun Kota Malang memang tak bisa dibilang megah dan kecil saja, tapi tetap memiliki kesan antik dan tua.
Balai Kota Malang

- Balai Kota dan Tugu Malang. Letaknya hanya sekitar 200 m  dari depan Stasiun Kereta Api Malang. Balai Kota ini masih digunakan sebagai kantor balai kota hingga sekarang. Bagi yang hobi foto-foto, ini adalah salah satu spot menarik, karena di depan balai kota adalah taman kecil dengan kolam yang ditanami banyak teratai, memberi pemandangan yang asri, terutama di pagi hari ketika bunga-bunga teratai bermekaran. Suasana malam di sekitar tempat ini juga tak kalah indah karena dihiasi lampu warna-warni.

Sekitar 1 km ke arah belakang Balai Kota adalah seputaran alun-alun kota Malang (Jl. Merdeka --Barat/Timur/Utara/Selatan) yang dikitari beberapa bangunan tua seperti:
Toko Oen

- Toko Oen, terletak di Jl. Basuk Rahmat, dekat perempatan Jl. Merdeka. Merupakan toko bernuansa putih-hijau yang terkesan klasik. Konon toko ini didirikan sekitar tahun 1930-an. Menu andalannya adalah es krim, juga menyediakan anek kue, bistik dan makanan lainnya. Karena merupakan tempat yang ditujukan bagi turis, harganya memang relatif agak mahal meski menurut saya masih terjangkau. Untuk es krim, harganya dimulai dari sekitar Rp. 15.000-an, sementara untuk kue-kue sekitar Rp. 9000.
Gereja Kayu Tangan

- Gereja Hati Kudus Yesus (gereja Kayu Tangan). Merupakan gereja tua berarsitektur gotik yang berada tepat di seberang Toko Oen.
Gereja GPIB Immanuel

- Gereja GPIB Immanuel, juga merupakan gereja tua yang berada sekitar 200 m dari Toko Oen/ Gereja Kayu tangan. Merupakan gereja yang terlihat sama megahnya meski ukurannya lebih kecil dari Gereja Kayu tangan.
Mesji Jami' yang megah

- Mesjid Agung Jami' di Jl Merdeka Barat, terletak hanya beberapa meter dari Gereja Immanuel, menjadikanya pemandangan yang unik bagaimana dua rumah ibadah dari agama yang berbeda ini tampak harmonis berdampingan. Masjid Jami' merupakan masjid tua , berdiri tahun 1890. Arsitekturnya unik, perpaduan Jawa dan Arab dengan langit-langit dari kayu yang tampak antik.

- Kantor Pos Besar
Terletak di dekat Mesjid Jami'. Seperti umumnya tatakota kolonial, kantor Pos selalu terletak di sekitar alun-alun kota. Bangunannya hampir sama dengan kantor pos-kantor pos tua pada umumnya.
Ijen Boulevard yang asri

- Ijen Boulevard/ Jl Besar Ijen
berupa jalan lebar yang asri, kanan kirinya ditanami pohon palem yang berjajar rapi dan entah sudah berapa puluh tahun umurnya dan di belakangnya adalah perumahan bernuansa kolonial Belanda. Di salah satu sudut adalah Gereja Ijen Katedral yang juga merupakan gereja tua.

- Museum Brawijaya.
Terletak di kawasan Jl Ijen. Didirikan tahun 1968, yang menyimpan koleksi barang-barang bersejarah.
- Museum Benteol di Jl. Wiromargo, berisi koleksi sejarah rokok Bentoel milik keluarga Ong.

Bagi bukan penggemar sejarah, mungkin tak bisa menemukan tempat yang terlalu menarik di kota Malang karena memang tak ada tempat wisata yang spesial. Tapi kota ini menyediakan cukup banyak ruang publik yang cukup nyaman. Alun-alun kota, misalnya,meskipun kecil saja, tapi cukup teduh dan bersih. Beberapa taman-taman juga dibangun di banyak sudut kota.
Alun-alun kota yang rindang

- Taman Senaputra, di Jl. Kahuripan, tak jauh dari Balai Kota. Merupakan taman kecil yang cukup teduh dengan pohon-pohon yang rindang.
- Taman Rekreasi Kota (Terekot), terletak di Jl. Majapahit, tepatnya di belakang Gedung Balai Kota. Taman ini dibangun pada tahun 2002, dan menyediakan berbagai fasilitas rekreasi keluarga seperti sarana bermain anak-anak, kolam renang, dan taman.
- Pasar Minggu. Merupakan pasar yang diadakan setiap hari Minggu di sekitar Ijen Boulevard, mirip-mirip pasar kaget di banyak tempat yang menjual aneka kebutuhan sehari-hari (terutama kebutuhan anak kost) dan makanan.

Masih belum puas? Tenang saja, masih banyak tempat menarik di sekitar Malang, kok mulai dari situs-situs sejarah (Candi), Pantai hingga daerah pegunungan. (Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar